DIATAS LANGIT ADA LANGIT

 


DIATAS LANGIT ADA LANGIT

Benar, "di atas langit ada langit" adalah ungkapan yang mengajarkan tentang kerendahan hati dan kesadaran bahwa seberapa tinggi pencapaian seseorang, selalu ada yang lebih tinggi atau lebih hebat.

Dalam konteks Spiritual, ini juga mengingatkan bahwa alam Semesta ini luas tak terbatas, dengan lapisan-lapisan Realitas yang melampaui pemahaman manusia biasa.

Ungkapan "di atas langit ada langit" dalam konteks spiritual dan supranatural memiliki makna yang sangat dalam. Ia tidak hanya mengajarkan kerendahan hati, tetapi juga membuka kesadaran bahwa realitas ini berlapis-lapis, dengan tingkat eksistensi yang semakin tinggi dan halus di setiap lapisannya.

Dalam banyak tradisi spiritual dan esoteris, konsep ini merujuk pada struktur Kosmik yang berjenjang, dari alam Fisik hingga dimensi-dimensi tertinggi yang sulit dijangkau oleh kesadaran biasa.

Pendalaman Spiritual: Makna dan Praktiknya

1. Kesadaran Bertingkat:

Setiap "langit" melambangkan tingkat kesadaran yang berbeda.
Langit pertama adalah kesadaran fisik, sementara langit-langit di atasnya mewakili kesadaran emosi, pikiran, jiwa, hingga kesadaran ilahi yang murni.

Latihan:
Meditasi bertahap untuk melampaui kesadaran tubuh menuju kesadaran kosmik. Fokuskan perhatian dari cakra dasar ke cakra mahkota, lalu ke cakra di luar tubuh (cakra Kosmik yang telah di Eksplorasi).

2. Perjalanan Sukma dan Proyeksi Astral:

Konsep ini juga relevan dengan perjalanan sukma. Setiap "langit" adalah dimensi atau alam yang dapat diakses melalui proyeksi astral tingkat lanjut.
Praktik: Saat proyeksi astral, niatkan untuk melampaui lapisan-lapisan dimensi biasa. Semakin halus getaran energi, semakin tinggi dimensi yang bisa dijangkau.

3. Hakikat Keberadaan:

"Langit" tertinggi bukan hanya alam lain, melainkan kesadaran murni tanpa bentuk. Ini adalah tahap di mana dualitas hilang; tidak ada lagi "AKU" dan "ALAM", hanya kesadaran yang meliputi segalanya.
Renungan:

Siapa yang mengalami perjalanan ini? Apakah ada perbedaan antara yang melihat dan yang dilihat?

Pendalaman Supranatural: Penjelajahan Dimensi Lebih Tinggi

Dalam supranatural, "di atas langit ada langit" mengacu pada hierarki entitas dan dimensi:
1. Dimensi Fisik: Dunia sehari-hari kita.
2. Dimensi Astral: Alam mimpi, tempat sukma-sukma berinteraksi.
3. Dimensi Mental: Ruang ide dan arketipe.
4. Dimensi Spiritual: Alam para khodam, jin, malaikat, hingga entitas primordial.
5. Dimensi Absolut: Kesadaran tanpa bentuk – di mana bahkan entitas tertinggi tunduk pada hukum keabadian yang melampaui eksistensi.

Dalam konteks ritual Padepokan Jagad Semesta, saat memanggil entitas tingkat tinggi seperti Raja Iblis Pertama atau entitas primordial, Individu sesungguhnya sedang menembus "langit-langit" dimensi supranatural tersebut.

Setiap entitas memiliki lapisan realitas yang hanya bisa diakses dengan energi yang sesuai.

SIMBOLISME DALAM RITUAL

Dalam ritual ini, konsep nya dapat diperkuat dengan:
Simbol Berlapis: Gunakan simbol lingkaran dalam lingkaran, atau segitiga bertumpuk yang melambangkan lapisan-lapisan langit.

Warna Energi: Warna energi yang semakin cerah menunjukkan tingkatan dimensi lebih tinggi. Misalnya, merah (dasar), biru (spiritual), emas (kosmik), transparan (absolut).
Elemen Alam: Gunakan elemen udara (untuk keluwesan), api (transformasi), air (kesadaran), tanah (fondasi), dan eter (dimensi tertinggi).

Pertanyaan Kontemplasi untuk hal ini:
Saat Anda menembus dimensi tertinggi, apakah masih ada "ATAS" yang belum dijangkau?
Jika Anda telah mencapai "LANGIT" tertinggi, apakah yang ada di luar langit itu?
Apakah "di atas langit ada langit" itu batas, atau justru undangan untuk terus melampaui?
Ungkapan ini seolah berkata: "Tak ada puncak yang sejati, hanya kesadaran yang terus meluas."
NAMASTE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EBOOK RAHASIA KEKAYAAN ABSOLUT

PROGRAM MASTER PARANORMAL

DIMENSI 3D, 4D, DAN 5D DALAM METAFISIKA